Assalamualaikum.. Sebelumnya saya pekenalkan nama
saya Ifa Arniliansyah. Saya lahir tanggal 7 Juli
1995 di Metro, Lampung. Anak dari pasangan Siti Suwarni dan Nadirsyah. Asal sekolah dari
SMA N 1 Metro, Lampung. Tinggal dan besar
di Kota Metro, Lampung.
Saya mempunyai 3
saudara laki laki. Kakak pertama saya meninggal ketika saya masih kelas 5 SD.
Sosok kakak yang sangat saya sayangi, sosok yang paling dekat dengan saya,
mungkin karena saya adik perempuan satu-satunya. Waktu itu beliau masih kelas 2
SMA, sakit typus, mungkin orang lain
menganggap typus bukan penyakit
parah, tapi bagi saya penyakit itu adalah penyakit menyeramkan yang membuat
kakak tercinta saya meninggal. Menyedihkan
mengingat
itu. Sosok kakak yang tidak
akan pernah tergantikan sampai
kapan pun.
Sekarang saya tinggal 2 bersaudara,
semuanya laki-laki. Kakak kedua yang
sekarang jadi kakak tertua di keluarga saya sekarang semester 3 di salah satu
universitas terkemuka di bandung,
Aden sebutatan untuk kakak tercinta saya ini.
Ya jujur saya bangga banget punya Aden.
Sosok yang tidak pernah menyerah
untuk meraih cita-citanya. Kalau
saya boleh cerita, Aden
itu ingin sekali menjadi seorang apoteker. Farmasi. Kakak kedua saya ini demi
mengwujudkan cita-citanya menjadi seorang apoteker, Aden rela nunggu setahun,
iya tahun pertama Aden
mencoba masuk farmasi, namun ternyata
belum lolos, akhirnya dengan tekadnya
yang kuat Aden
rela menunggu setahun, alhasil beliau bisa meraih
cita-cita yang diinginkan.
Masuk farmasi di salah satu universitas terkenal di bandung. Kisah beliau
inilah yang menjadi salah satu motivasi buat saya kemaren ketika saya lulus
dari SMA N 1 Metro. Berjuang meraih cita-cita saya.
Kalau boleh jujur cita-cita
terbesar saya adalah ingin membahagiakan kedua orang tua saya, yaitu dengan
menjadi seorang dokter, cita-cita ini muncul ketika saya kelas 2 SMA, waktu itu
saya adalah salah satu tim olimpiade kimia di SMA saya. Perjuangan saya buat
masuk tim olimpiade kimia di sekolah saya tidaklah
mudah, dan alhamdulilla di sekolah saya ini olimpiade kimia adalah salah satu
olimpiade terbaik yang ada di sekolah kami, dan Alhamdulillah saya bisa masuk
menjadi tim inti yang mewakili sekolah pada tingkat kota.namun sayang untuk
masuk ke tingkat propinsi saya tidak lolos, waktu itu jujur itu pertama kali
saya mengalami kegagalan, hanya beda 2 point saya bisa masuk tingkat provinsi.
Sedih banget waktu itu, perjuangan 2 tahun gagal. Kecewa, sedih, marah sama
diri sendiri, malu sama orangtua, pengen banget bikin mereka bangga. Dari situ
orang tua menyuruh saya masuk kedokteran. Mulai dari situ saya berusaha
mati-matian berjung masuk FK.
Ketika akhir mau lulus ujian saya
cari jurusan lain selain fakultas kedokteran, mencari sekolah PTK maupun PTS
lainnya. Ada 2 universitas yang saya daftarkan, AKA BOGOR dan Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta. AKABO tentang kimia analis dan UMY jurusan Fakultas
kedokteran dan Fakultas Keperawatan. Setelah
mencari info saya mencoba mengirimkan berkas seleksi rapot ke kedua
universitas tersebut. Dan Alhamdulillah berkas saya keterima dua-duanya, puji
syukur saya waktu itu, keperawatan UMY dan AKA BOGOR. Pikiran lumayan tenang,
waktu itu saya berfikir kedua jurusan ini hanya cadangan. Namun dengan
memperhatikan semua kondisi, orang tua saya lebih menyuruh untuk mengambil AKA
sebagai cadangan.
SNMPTN saya hanya mengambil 1 jurusan
yaitu FK di Unpad tapi sayang ternyata belum lolos, ini kegagalan kedua saya.
Setelahdari sini saya mencoba berusaha lebih giat lagi untuk masuk FK, setelah
lulus, saya bela-belain pindah ke DIY
hanya untuk mendapatkan tempat kursus yang lebih baik, jujur planning saya waktu itu hanya FK
dan FK. SBMPTN akhirnya saya tetep
ngambil 2 FK dan 1 TEKIM, dan ternyata tetep gagal. Sedih sebenarnya, kalau boleh jujur saya yakin
bisa. Sakit banget waktu ini, lebih-lebih dari yang sebelumnya. Iya ini
kegagalan ketiga saya. Down. Tidak ada semangat, bingung, kecewa. Banyak pikirian negatif
masuk, bahkan sempet nyalahin Allah.
Sumpah ini hal terkonyol yang pernah saya lakukan. Atas bantuan keluarga, teman
dan semua, akhirnya saya sadar mungkin FK bukan takdir saya, mencoba tegar, dan
nerima apa yang Allah
kasih ke saya. Karena saya percaya Allah mungkin memberi AKA BOGOR menjadi
pilihan terbaik saya. Terakhir demi melampiaskan rasa penasaran saya, saya
mengambil jalur terakhir yaitu UMBPT. Tetep ngambil FK. Sebelumnya saya sudah
berjanji, niat, kalau ini jalur terakhir saya mengambil Fk. Berjuang sebaik-baiknya. Tapi ternyata
bener mungkin emang AKA BOGOR yang terbaik buat saya. Tidak lolos. Tapi buat
kali ini saya tidak
terlalu sedih karena saya sudah berjanji dimana pun saya nantinya, saya akan
kembali keniat awal, yaitu membahagiakan orang tua saya. Ternyata terakhir saya
tau mami saya emang ternayata lebih suka saya di sini. Dan Alhamdulillah saya
sekarang bangga dan lebih percaya diri berada di Akademi Kimia Analis Bogor.
Karena saya yakin allah pasti memberi yang terbaik buat saya. Dan AKA yang
terbaik. INSYAALLAH.
2 komentar:
Mb saya adik kelas mb, saya skrg kelas 12 sma n 1 metro. Minta kontak mb dong, saya pengen tau lebih jauh tentang aka bogor
Ini line sya mb : @gentadwij
Posting Komentar