Minggu, 06 Juli 2014

Kasih Sayang Ibu


Mungkin sudah banyak judul yang melukiskan tentang begitu besar nya kasih sayamg seorang ibu. Begitu pun juga saya. Kalian mungkin sudah tau, atau bahkan sudah sering merasakan bagaimana kasih sayang seorang ibu. Besar, sangat besar. Seperti lagu, kasih ibu sepanjang masa. Kasih ibu tak terhingga. Bgitu besar perjuangannya. Sangat.

Tak akan ada satupun orang yang akan rela berkorban yang  melebihi besarnya pengorbanan seorang ibu kepada anak-anaknya. Ya hanya seorang ibu. Lebih dari kasih sayang ayah. Lebih dari kasih sayang kakak atau adikmu. Lebih dari seorag kekasih maupun sahabatmu. Hanya Ibu. Seseorang yang paling mengerti dirimu, yang akan selalu rela berkorban hanya untukmu. Tak akan ada orang lain selain dirinya.

Begitu pun juga saya, saya sangat mencintainya, menyayanginya dengan sepenuh hati. Tapi terkadang saya malu, apa yang sudah saya berikan sampai saat ini untuknya? Apakah yang sudah saya lakukan membuatnya senang? Atau malah justru menyakiktkannya? Sungguh tak pernah sedikitpun saya berniat untuk melukainya. Berharap bisa membuatnya tersenyum atas apa yang saya lakukan. Berbangga atas apa yang saya laukukan.

Mami. Sesosok Ibu yang selalu menjadi sosok pahlawan dihidupku. Membuatnya tersenyum adalah hal terbesar yang saya ingin lakukan. Semua cita-cita saya, semua harapan saya, semua karena Allah dan karena Mami lah saya bertahan.

Bertahan dalam menjalani hidup ini. Bertahan untuk tetap berjuang di tempat yang jauh demi mencapai cita-cita saya. Jauh dari sosoknya,jauh dari Mami. Tapi tak pernah saya merasa kekurangan atas kasih sayangnya. Saat saya sakit, beliau adalah orang yang paling menghawatirkan saya. Ketika saya down, hanya mami yang mampu membuat saya tenang,. Mengingatnya membuat saya kembali kuat. Mengingatnya membuat saya mampu mengahadapi semua. Ya hanya Beliau yang mampu membuat saya kembali mampu menghadapi kerasnya dunia.

Mengingatnya,membuat saya kembali semangat menyelesaikan kuliahku saat ini. Berharap dengan cepat dapat kembali membawa ijazah dengan nilai memuaskan demi melihatnya tersenyum menyambut ku. Membuat sedikit senyum diwajahnya. Tak ada air mata, hanya ingin melihat Mami senang atas apa yang telah saya lakukan. Kembali pulang ke tanah lahir saya, Lampung. Kembali ketengah-tengah keluarga saya dan kembali membangun kota tercinta saya, Metro menjadi kota yang lebih baik lagi.

Terimakasih Mam! Atas apa yang telah kau berikan kepada saya sampai saat ini, terimakasih atas semua yang telah kau lakukan untuk saya, terimakasih atas semua lantunan doa yang selalu kau panjatkan di setiap sujudmu. Atas semua doa restumu. Terimakasih mami ku tersayang. I love you.

0 komentar:

Posting Komentar