Sekilas dunia melihatmu.
Sekilas desau angin menyambutmu.
Namun itu hanya sekilas, sekali memandang tanpa
menoleh lagi.
Tak lagi melihat atau bahkan memperhatikan.
Menganggap itu hanya angin lalu.
Angin yang sekadar menyentuh tubuhmu.
Bagai daun layu yang terbang dibawa angin.
Diabaikan, dibuang, bahkan diinjak.
Tak ternilai bagai seonggok sampah dipojokan taman
yang indah.
Mengabaikannya seolah-olah mereka tak ada.
Mereka merasakan tetapi mereka juga mengabaikannya.
Mereka melihat tetapi tak memperhatikan.
Harapan memang tak seindah bintang malam.
Walaupun tinggi bahkan tak terjangkau, mereka tetap
indah.
Sekadar memandang pun membuat hati ikut tersenyum.
Bagai taburan berlian di malam yang kelam.
Penyejuk hati yang bahkan tak seorang pun dapat
menyentuh.
Hati yang terkoyak oleh semua masalah yang datang.
Bagai hujan yang disertai guntur.
Tak hanya sekali, berkali-kali dan itu tetap
menyakitan.
0 komentar:
Posting Komentar